Bahagia saat bersilaturahim
.
Dalam sebuah hadits riwayat Salman al-Farisi Rasulullah saw bersabda:
إِنَّ الْمُسْلِمَ إِذَا لَقِيَ أَخَاهُ الْمُسْلِمَ فَأَخَذَ بِيَدِهِ تَحَاتَّتْ عَنْهُمَا ذُنُوبُهُمَا، كَمَا تَتَحَاتُ الْوَرَقُ مِنَ الشَّجَرَةِ الْيَابِسَةِ فِي يَوْمِ رِيحٍ عَاصِفٍ، وَإِلا غُفِرَ لَهُمَا، وَلَوْ كَانَتْ ذُنُوبُهُمَا مِثْلَ زَبَدِ الْبَحْرِ
“Seorang muslim ketika bertemu dengan saudaranya seiman, lalu diambilnya tangan saudara bersalaman, maka dosa-dosa keduanya berjatuhan laksana jatuhnya daun-daun dari pepohonan kering di saat angin berhembus, dosa-dosa keduanya diampuni meskipun sebanyak buih lautan” (Thabrani).
Dalam hadits disebutkan, nabi saw bersabda:مَنْ سَرَّهُ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ أَوْ يُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ
“Barangsiapa yang bahagia dan senang, dimurahkan rezkinya dan dipanjangkan usianya, maka hendaklah menjalin silaturahim”.
Dalam hadits lainnya juga disebutkan, Nabi bersabda: “Tidak sempurna iman seseorang sehingga ia bersedia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri”. (Bukhari)Begitupun dalam hadits disebutkan:
ارْحَمُوا أَهْلَ الْأَرْضِ يَرْحَمْكُمْ مَنْ فِي السَّمَاءِ
“cintailah mereka yang di bumi, maka engkau akan dicintai oleh Zat yang di langit”.
Dua hadits diatas adalah di antara sekian banyak hadits-hadits lainnya yang menganjurkan dan bahkan mendorong umat manusia untuk menjalin silaturahim ini. Hubungan antara sesama muslim dan mukmin dalam Islam digambarkan sebagaimana satu tubuh, maka jika bagian satu sakit maka yang lain akan merasakannya, begitu pula sebaliknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar